
Sejak lebih dari satu dekade terakhir, para peneliti mencari cara untuk mencegah penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Baru-baru ini, para peneliti telah mendapatkan beberapa kemajuan berarti dalam penelitiannya mencegah penyebaran virus HIV dengan metode mikrobisida (pencegahan infeksi mikroba, baik virus maupun bakteri, dengan menggunakan unsur atau senyawa).
Patrick Kiser dan rekan-rekannya dari University of Utah, Salt lake City. telah menemukan sebuah gel yang memungkinkan untuk menahan partikel virus, sehingga mampu melindungi wanita dari infeksi HIV.
Gel tersebut akan bereaksi bila terkena cairan semen. Ia akan membentuk jaringan yang ketat sehingga mampu memblokir pergerakan virus.
"Riset ini menitik beratkan pengembangannya bukan pada obatnya, melainkan pada kendaraan yang biasanya digunakan untuk menyebarkan obat," ujar Ian McGowan, seorang dokter dan ilmuwan dari University Pittsburgh Medical Center.
Menurut Ian, yang tidak terlibat dengan penelitian tersebut, metode yang dikembangkan oleh Kiser merupakan wilayah yang sering terabaikan dari penelitian.
Kiser menyerang pada tahap pertama infeksi, yakni ketika virus baru mulai bergerak dari semen ke permukaan jaringan vagina. "Teknologi ini cukup menarik," ujarnya.
Kiser menggunakan dua senyawa polimer bernama asam phenylboronic (PBA) dan asam salicylhydroxamic (SHA), yang bisa digunakan di sekitar vagina, sebelum melakukan intercourse (hubungan intim).
Ketika gel itu terpapar oleh semen, vagina akan mencapai level pH yang tinggi, sehingga menyebabkan molekul gel membentuk ikatan-ikatan rapat dan membentuk jaringan yang akan memblokir virus HIV.
0 komentar:
Posting Komentar