Dengan begitu, penumpang pesawat terbang dapat menggunakan ponsel seperti ketika menumpang kereta api. ”Mulai saat ini hingga seterusnya, langit Eropa terbuka untuk bisnis bagi para operator seluler,”tandas juru bicara Komisi Eropa Martin Selmayr. Regulasi tersebut berlaku di 27 negara anggota Uni Eropa.
Negara-negara Uni Eropa memiliki waktu enam bulan untuk segera mematuhi regulasi tersebut. Layanan seluler dalam penerbangan akan tersedia paling cepat pada tahun ini. ”Layanan seluler dalam penerbangan sangat menarik bagi para pelaku perjalanan bisnis yang ingin selalu siap berkomunikasi pada setiap saat ke mana pun mereka pergi,” kata Komisaris Telekomunikasi Uni Eropa Viviane Reding.
Sejumlah maskapai penerbangan Eropa pada saat ini sudah menguji layanan tersebut. Salah satu di antara mereka adalah maskapai penerbangan Prancis Air France. Layanan seluler dalam penerbangan menuntut instalasi jaringan seluler khusus dalam pesawat. Ketika sebuah maskapai penerbangan ingin menyajikan layanan seluler dalam penerbangan, maka maskapai itu harus menggunakan base station (pemancar) yang mendapatkan sertifikasi Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).
Sertifikasi itu untuk menjamin bahwa sistem komunikasi seluler penumpang pesawat tidak akan mengganggu sistem navigasi pesawat. Base station dalam pesawat itu juga harus mampu mencegah koneksi ponsel dalam pesawat dengan base station yang ada di darat. Base station dalam pesawat berkomunikasi dengan base station-base station darat melalui satelit.
Karena sistem komunikasi seluler dalam penerbangan lebih rumit,maka biaya layanan itu diperkirakan akan sedikit lebih mahal daripada biaya layanan seluler darat. ”Tetapi, jika konsumen dikenai tarif yang mencekik, maka layanan ini akan ditutup. Maskapai penerbangan dan operator seluler juga harus mampu menciptakan kondisi yang tepat sehingga penggunaan ponsel dalam penerbangan tidak mengganggu penumpang yang lain,” tutur Reding.
Karena takut penggunaan ponsel akan mengganggu penumpang lain,sejumlah maskapai mempertimbangkan serangkaian pembatasan. Antara lain, penumpang hanya bisa menggunakan SMS. Maskapai yang lain berencana mewajibkan ponsel berada dalam kondisi silent sehingga nada dering tidak berbunyi. Sebagian besar maskapai penerbangan Eropa memang lebih mencemaskan gangguan kenyamanan daripada keselamatan dengan penyajian komunikasi seluler dalam penerbangan.
Salah satunya adalah maskapai penerbangan Jerman Lufthansa. Lufthansa mengungkapkan, layanan seluler tidak akan disediakan dalam penerbangan- penerbangan Lufthansa karena survei Lufthansa mengungkap bahwa sebagian besar pelanggannya tidak ingin terganggu oleh ponsel dalam penerbangan.
”Para penumpang tidak ingin terganggu,”tandas juru bicara Lufthansa Jan Baerwalde. Namun, Lufthansa berencana menawarkan akses internet dalam penerbangan yang sudah diuji coba mulai 2004 hingga 2006. Selmayr memperingatkan, penumpang tidak boleh menggunakan ponsel seenaknya kendati terbang dengan pesawat yang mengizinkan penggunaan ponsel.
Pada saat lepas landas dan mendarat, ponsel harus dimatikan. Ponsel hanya boleh diaktifkan ketika pesawat berada pada ketinggian minimum 3.000 kaki. ”Ponsel juga harus dimatikan ketika pesawat mengalami turbulensi. Kapten dan kru penerbangan boleh mematikan layanan ini demi alasan keselamatan. Intinya, ponsel hanya boleh diaktifkan ketika kru penerbangan mengizinkan,” papar Selmayr.
Komisi Eropa mengungkapkan, ketika sebuah pesawat Uni Eropa sudah mendapatkan lisensi layanan tersebut, maka pesawat itu boleh menyajikan layanan seluler ketika terbang di wilayah udara negara-negara Uni Eropa. Misalnya, pesawat yang terdaftar di Prancis atau Spanyol dapat menawarkan layanan seluler ketika terbang menuju Jerman atau Hungaria. Demikian pula sebaliknya.
Komisi Eropa juga mengimbau negara-negara tetangga Uni Eropa agar menaati pula regulasi ini agar cakupan layanan menjadi lebih luas. Layanan seluler dalam pesawat tersebut menggunakan teknologi GSM standar Eropa. Sebagian besar layanan yang akan dirilis pada tahun ini disediakan oleh On- Air, anak perusahaan produsen pesawat terbang Airbus.
0 komentar:
Posting Komentar